May 5, 2013

Suram (?)


Jadi beberapa minggu yang lalu seorang teman pernah berkomentar tentang gimana enggak enaknya tempat saya mendapatkan internship. Bahkan, gosipnya tempat internship saya ini lumayan dihindari oleh adik-adik kelas saya (yang entah kenapa segitu hebohnya pengen milih wahana :p)
Saya cuma bisa tersenyum.
Ngenes gak sih berada di RSUD Arjawinangun selama 8 bulan?
Bulan-bulan pertama saya jalani dengan mengutuk keseharian saya di sana.
Gimana enggak?
1. Dari perubahan suhu, 6 tahun tinggal di wilayah pegunungan, dengan suhu rata-rata 24 derajat celcius, saya harus beradaptasi dengan suhu Cirebon yang rata-rata 32 derajat celcius. Itu di kota dan daerah tempat tinggal saya, di Arjawinangun yang nan gersang, suhu harian bisa sampai 34 derajat celcius. Percaya lah, suhu sangat berpengaruh pada stabilitas emosi, jangan aneh tweet saya kebanyakan di awal kepindahan kesini mengeluh soal suhu Cirebon yang…..bikin emosi terus-terusan.
2. Perubahan bahasa, 6 tahun kuliah di tanah priangan, dengan selalu dicekoki doktrin bahwa saya sebagai mahasiswa tanah jawa barat harus bisa bahasa Sunda. Nyatanya? Ilmu itu hampir tidak bia diaplikasikan di tanah Cirebon sama sekali. Bahasa yang campuran Jawa dan Sunda (sedikit) dengan logat yang medok, dengan keterbatasan bahasa Indonesia, cukup bikin saya senewen di awal-awal kepindahan saya.
3. Strictnya RS tempat saya bernaung. Satu yang saya pelajari dari Internship ini adalah, saya sudah sampai pada titik kedewasaan bahwa kuncinya adalah IKHLAS. Denger temen-temen sejawat yang dapet wahana-wahana yang membebaskan mereka libur panjang, denger temen-temen sejawat yang bisa bolos seenak jidat mereka, pada awalnya membuat saya mengutuk tempat ini. Gimana enggak? Selama stase bangsal saya harus datang jam 7 pagi tiap harinya, ikut apel, dan visit pasien satu per satu, apalagi ada beberapa dokter yang memperlakukan kita sama aja kaya koass (alias cuma sampai pem fis aja, gak kasih terapi). Awalnya saya benar-benar menyesali dan selalu membandingkan tempat saya dengan tempat lain yang (katanya) lebih enak.
4. Minimnya penghargaan. Tambahan lagi adalah minimnya penghargaan, dalam hal ini dalam bentuk bantuan dana pada kita-kita dokter internship. Mendengar teman-teman lain mendapat “bantuan dana” ya cukup buat saya iri juga.
Tapi itu dulu, 2-3 bulan awal saya berada di RSUD ini :)
2 hari yang lalu, saya dan teman-teman satu kelompok pendamping selesai mengadakan perpisahan dengan Tim IGD RSUD Arjawinangun.
Ya, saya bersama mereka selama 4 bulan ke belakang, dari 8 Januari hingga 2 Mei 2013.
Dan apakah saya masih menyesali nasip saya ditempatkan di RSUD Arjawinangun?
Sama sekali tidak :)
Dibalik segala kekurangan RSUD tempat saya bernaung, saya bertemu dengan puluhan manusia-manusialuar biasa baik. Manusia-manusia yang walaupun hanya kontak 4-8 bulan ke belakang, tapi (mungkin) sudah saya anggap seperti kakak-kakak saya sendiri.
Tidak cuma dokter-dokternya yang luar biasa baik, perawat-perawat, petugas administrasi, staff farmasi, portir, supir ambulance, hingga cleaning service yang luarrr biasa baik.
Orang-orang yang (mungkin) ditengah segala keterbatasan mereka, selalu berhasil membuat saya belajar banyak darinya.
Tim Dokter: Dr. Rizka, Dr. Andien, Dr. Fadlan, Dr. Fragma, Dr. Sri, Dr. Mute, Dr. Faisal, Dr. Rosidi, Dr. Nur, Fitri, untuk kerjasamanya, diskusi-diskusi dari soal pasien hingga becandaannya, untuk ilmunya, untuk kesempatan belajarnya, untuk kerjasamanya, untuk traktirannya :p, dan untuk contoh baik dan buruknya supaya kita bisa belajar lebih banyak.
Tim Perawat Pagi Pak Haji Sekhu, Mas Aryani, dan para Buteki (Mba Astri, Mba Isma, Mba Iip) untuk gosip pagi dan traktiran makan siangnya, untuk doa cepat nikahnya, untuk usaha menjodohkan dengan dokter-dokter singlenya :p, saya anggap kalian semua segitu sayangnya sama saya jadi pengen saya cepet-cepet dapet jodoh :p
Mba Mey, untuk ilmu pasien psikosomatisnya, Mba Yusi, buat jokes-jokes pornonya,.
Tim Perawat-perawat shift:
- Mas Hurrie, buat panggilan Ipehnya (Tapi serius, saya lebih seneng dipanggil Ipeh daripada salah nama terus, atau lebih buruk lagi dipanggil Say :p) buat traktiran minum setiap shift jaga, buat becandaannya.
- Mas Eka, yang superrr baik sudah seperti kakak sendiri, buat nasehat kalo nanti nikahnya, buat cerita-cerita pengalaman hidupnya, mudah-mudahan bisa ketemu suami yang bisa diandelin dan bapak rumah tangga yang baik kaya Mas Eka
-Mas Her, yang nakut-nakutin mulu dengan cerita pelet khas Cirebonnya :D buat seluruh info trip jalan-jalannya, dan seluruh traktirannya! Jaga sama Mas Her selalu paling aman soal makanan :)) Semoga rezekinya lancar car car! Oiya dan juga seperti mas Eka, mudah-mudahan bisa ketemu suami yang bisa diandelin kaya Mas Her.
-Mas Adi, si SpKJ satu ini, buat seluruh becandaannya, buat tim lawan kartu yang seimbang, mudah-mudahan ga galau dan ga taruhan pake BB lagi :))
-Mas Yayan, my favorite nurse! Udah kaya kakak sendiri kalo sama orang satu ini, buat curhat perjodohannya, buat ramalan (yang meragukannya) buat masak-masak seafood dan diajak muter-muter penjuru Cirebon demi nyari seafood segar dan murmernya. Semoga yakin terus sama calonnya dan cepet nikah! :D
- Mas Dayat, mas bijak satu ini, terimakasih buat petuah (lagi-lagi) perjodohannya, dan selalu ngingetin sholat. Semoga cepet ketemu gantinya si HP yang bikin mas galau teruus.
- Mas Oji, mas perawat terganteng satu RSUD kayaknya, buat stok lagu-lagu dan hiburan lewat autoteks alaynya. :))
- Mas Zaenuji, CI satu ini banyak banget ngasih ilmu buat saya, buat bantuan nginfusnya, bantuan skill ngejaitnya, buat nasehat-nasehat tentang islam selama ini.
- Mas Agus dan Mas Fiqih, duo newbie IGD yang cengengesan mulu dan gak pernah marah walopun saya minta tolong terus
- Mas Robi, Mas Tono, Mas Khotim, Mas Alay alias Ali, Mas Kunandi, Mas Udin, yang walaupun interaksinya minim tapi setia membantu saya selama 4 bulan di IGD.
Tim Admin:
- Jeng Siska aka Agung, hihi manusia satu ini setia memberikan stok film buat fakir TV Series kaya saya
-Mas Wawan, Mba dinar and the genk yang selalu direpotin karena saya sering banget nyuruh keluarga pasien ke admin hihihi
Tim Portir:
-Mas Aan, ini partner portir yang nightmareee haha, karena entah kenapa tiap jaga sama Mas Aan selaluuu aja rame. Tapi saya terharu pisan pas mas Aan dan pas Mas Boni secara khusus ngirimin Jahe anget karena saya lagi kehabisan suara :”)
-Mas Sarjono and the genk, buat selalu siap sedia saat saya minta tolong dorong pasien.
Tim Ambulance:
-Mas Yakto, Mas Opik, Mas Pendi, lawan super jagoan soal capsa. Mudah-mudahan ilmu capsa dari kalian mengendap terus! :))
Dan seluruh staff IGD Arjawinangun yang gak bisa saya sebutkan satu per satu.
Sungguh, saat saya masuk RSUD ini sama sekali gak ada di bayangan saya bakal ketemu satu tim besar seperti kalian, dengan kebaikan kalian, ke murah hatian kalian (setiap dapet “obyekan” gak pernah absen ngirim makanan dan atau minuman), respek dan cerita-cerita pengalaman hidup kalian.
I’m definitely gonna miss you ALL!
Jadi buat siapapun yang bilang hidup saya suram di sini, atau siapapun yang dengan entengnya mencemooh tempat internship saya hanya karena tempat internship saya strict dan gak dapet uang.
Saya dapet yang jauh lebih besar dari uang, saya dapet keluarga )
Tulisan ini saya tujukan untuk kelompok internship IGD saya, periode Januari-Mei 2013, seluruh dokter organik IGD RSUD Arjawinangun, dan seluruh perawat IGD RSUD Arjawinangun.
Cheers!

No comments:

Post a Comment